Usai shalat shubuh bergegas aku meninggalkan kamar menuju lobi hotel dimana dua bis sudah siap menunggu rombongan kami yang pagi itu akan mengadakan perjalanan ke Beijing. Meskipun jarak Hohhot - Beijing lumayan jauh, sekitar 500 km, kami berangkat menggunakan bis dengan harapan supaya dapat mengetahui dan menikmati pemandangan darat, meskipun ada juga beberapa orang rekan dari negara lain yang menggerutu dengan keputusan panitia ini. Mereka ingin naik pewasat, takut kecapean katanya.
berhenti di rest area tol antara Hohhot - Beijing |
Bagiku perjalanan sejauh itu tidak terlalu masalah, apalagi karena ditopang oleh keingintahuan tentang kondisi geografis daratan China yang tidak mungkin dapat dinikmati jika perjalanannya dengan naik pesawat. Ternyata benar, selain jalan2 yang non tol dan jalan tol yang kami lalui sangat mulus kita juga jadi bisa menyaksikan pemandangan2 indah sepanjang perjalanan ini.
Tempat utama yang dituju hari itu adalah Badaling, kami akan berkunjung ke tembok besar China. suatu tempat yang sudah tidak asing lagi ditelinga. Suhu udara hari itu sekitar 10oC, cukup pas untuk jalan2.
Usai dari Badaling, hari sudah mulai senja jadi kami langsung menuju hotel di kota Beijing untuk beristirahat.
Hari berikutnya saat bus kami keluar dari hotel jalanan Beijing sangat padat dan macet, bahkan untuk sampai disekitar Tian Anmen Square yang katanya biasanya cukup 30 menit saja dari hotel dimana kami menginap, namun hari itu kami tempuh dalam 3 jam, itupun tidak berhenti di titik lokasi yang direncanakan awal melainkan bus berhenti di tempat berbelanja oleh2 di Silk Road dan dari situ kami ke Tian Anmen menggunakan kereta bawah tanah. Hari itu kami hanya bisa mengunjungi tempat2 itu saja yaitu Tian Anmen Square, Forbidden City, Summer Palace dan tentu saja berbelanja sedikit oleh2 di Silk Road.
Hari berikutnya saat bus kami keluar dari hotel jalanan Beijing sangat padat dan macet, bahkan untuk sampai disekitar Tian Anmen Square yang katanya biasanya cukup 30 menit saja dari hotel dimana kami menginap, namun hari itu kami tempuh dalam 3 jam, itupun tidak berhenti di titik lokasi yang direncanakan awal melainkan bus berhenti di tempat berbelanja oleh2 di Silk Road dan dari situ kami ke Tian Anmen menggunakan kereta bawah tanah. Hari itu kami hanya bisa mengunjungi tempat2 itu saja yaitu Tian Anmen Square, Forbidden City, Summer Palace dan tentu saja berbelanja sedikit oleh2 di Silk Road.
Jika berbelanja ditempat lain sulit sekali kita menemukan pedagang yang bisa berbahasa Inggris namun disini pedagangnya rata2 bisa berbahasa Inggris bahkan ada yang bisa berbahasa Indonesia juga.
Rencana untuk ke Tempel of Heaven terpaksa batal karena waktu tidak mencukupi. Sayang sekali.
beijing, kayanya tempatnya seru banget ya kang
ReplyDeleteTerimakasih infonya sangat menarik. http://bit.ly/2vBCEHB
ReplyDelete