Jika anda berwisata ke kota Malang maka belum lengkap rasanya bila anda tidak menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat Wisata air terjun Coban Rondo, suatu kawasan wisata air terjun yang cukup terkenal.
Jarak dari kota Malang ke Coban Rondo sekitar 20 km saja. Air terjun ini terletak di desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kota Batu, Malang. Jika menggunakan Kendaraan pribadi atau sewaan, dari arah Batu kita langsung menuju ke arah Pujon. Ketika sampai di puncak perbukitan terdapat papan petunjuk yang menunjukkan arah wisata Air Terjun Coban Rondo. Setelah itu kita tinggal mengikuti petunjuk jalan yang tersedia.
Berada di ketinggian 1.135 mdpl menjadikan udara di Coban Rondo menjadi sangat sejuk. Sumber air terjun ini berasal dari mata air Cemoro Mudo yang berada di sisi lereng gunung Kawi. Tinggi Air terjun Coban Rondo mencapai 84 meter.
Kenapa dinamai Coban Rondo? Tanya saya kepada seorang pemuda Malang yang menemani perjalanan kami. Lalu berceritalah ia tentang sebuah legenda yang mengisahkan tentang sepasang muda-mudi yang saling jatuh cinta. Sang wanita bernama Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi sedangkan sang jejaka bernama Raden Baron Kusumo berasal dari Gunung Anjasmoro.
Keduanya memutuskan untuk mengikat janji dalam pernikahan. Baru beberapa hari menjadi suami-istri, Dewi Anjarwati mengajak suaminya untuk bertandang ke rumah orang tua mereka yang ada di Gunung Anjasmoro. Niat mana ditentang oleh orangtua Dewi Anjarwati karena dalam tradisi Jawa kuno, pasangan pengantin baru dilarang bepergian sebelum usia pernikahan mencapai selapan, jika dilanggar dipercaya akan mendatangkan kesialan bagi pasangan tersebut. Tetapi keduanya tetap bersikeras pergi.
Di tengah perjalanan, Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo bertemu dengan Joko Lelono dan Joko Lelon yang terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati menantang Raden Baron Kusumo berduel untuk memperebutkan Dewi Anjarwati.
Oleh Raden Baron Kusumo, Dewi Anjarwati disuruh sembunyi di suatu tempat yang ada cobannya (air terjun) sambil menunggu ia menjemputnya kembali. Namun ternyata Raden Baron Kusumo dan Joko Lelono sama-sama tewas dalam pertarungan. Janji Raden Baron Kusumo untuk menjemput istrinya tak bisa dipenuhi. Tinggallah Dewi Anjarwati sendiri menjadi seorang janda atau dalam bahasa Jawa Rondo.
No comments:
Post a Comment